Senin, 27 Februari 2012

Untuk tidak "Mencintainya" lagi adalah sesuatu yg sulit, Tetapi untuk tetap "Menghargainya" adalah sebuah kemuliaan.

Sebelumnya tulisan ini mungkin ada kaitannya dengan postingan terdahulu Disini


"Untuk tidak "Mencintainya" lagi adalah sesuatu yg sulit,
Tetapi untuk tetap "Menghargainya" adalah sebuah kemuliaan."


Pikiran tentang hal itu menjadi sebuah penderitaan, tanpa adanya pemikiran matang tentang betapa indah dan mulianya seorang perempuan dalam islam.

Indah sehingga tak sembarang mata bisa melihatnya.
Mulia sehingga tak sembarang orang dapat menyentuhnya.

Untuk tidak mencintainya lagi adalah sesuatu yg sulit,
tetapi untuk tetap menghargainya adalah sebuah kemuliaan.

Bagaimana bisa seseorang berhenti mencintai dengan begitu mudah, sedangkan saling mencintai itu adalah karunia tuhan?

Tidakkah kita pernah berfikir bagaimana bisa hal itu terjadi?
Taukah kita bahwa mencintai adalah karunia-NYA, tetapi tidaklah bisa kita melanggar aturan yg telah Allah ciptakan untuk kita, karena kita adalah hambanya?

"Pacaran", kata yg tidak asing lagi untuk di dengar untuk zaman sekarang ini.

Tapi haruskah pacaran adalah cara untuk mencintai orang yg kita cintai?
Tidakah itu merupakan awal kita merusak org yg kita cintai?
Tidakkah kita menghargainya "SEDIKIT SAJA" hanya dengan tidak menatapnya dengan penuh makna?

"Cintai Ia dalam Diam" adalah artikel yg pernah sy baca dan menginspirasi tulisan ini serta pengalaman persaan sy yg terjadi pd kejadian nyata di dunia ini

Cintai ia dalam diam mungkin satu cara yg bisa kita lakukan ketika cinta datang dalam hati.
Takkan mudah memang, terlebih ketika kita belum mempunyai bekal dan belum memenuhi syarat dlm islam untuk mengungkapkan cinta kepada lawan jenis yang kita cintai.

Untuk kita yg berjiwa mulia, jangan kita jadikan "Pacaran" sebagai status incaran.
Bagaimana bisa kita menggantungkan hubungan dengan yg namanya pacaran?
Tidakkah kita pikir?
Sadarkah kita bahwa pacaran hanya akan menjadi penghancur?
Hanya akan menyakiti,
Hanya akan merusak ke indahan dan menghancurkan kemuliaan?

Inginkah jika malaikat melihat kita langsung mengenali kita dan tersenyum manis untuk kita karena balutan busana muslim dan basuhan air wudhu yg menempel pada tubuh kita?
Inginkah kita selalu dijaga oleh malaikat dan oleh-NYA?

Bukankah lebih baik di kenal oleh penduduk langit ketimbang penduduk bumi?
Bukankan kita ingin selalu dijaga, dirawat, di kasihi, di sayangi, dan "Dipeluk hangat dengan rahmat-NYA"?

Islam datang dengan ke asingannya, dan akan kembali asing pada akhirnya,
Biarlah menjadi asing sementara ketika kita berda dibumi ini,
Biarlah orang mengatakan kita kurang gaul dan tidak mengikuti zaman tapi Allah selalu mendekap hangat tubuh kita.
Biarlah kita menjadi orang yg autis bila Allah menyukai hal itu karena lembut sentuhan-NYA takkan serupa dengan makhluk-NYA.

Sungguh, indah dan mulia sekali kalian wahai para perempuan. :)
Jagalah apa yg seharusnya kalian jaga,
dan tunjukanlah kasih sayang Allah dengan sikap anggunmu.


Maaf, jika tulisan ini kurang bagus dan kurang lengkap.
Maka sempurnakanlah tulisan ini dalam tinta tulisan riwayat perjalan hidup yang sesungguhnya pada keseharianmu.




"Semoga rahmat-NYA selalu mendekapmu, Kasih sayang-NYA selalu menyapamu, dan semoga keindahan-NYA selalu masuk dalam hatimu yang lembut."

Subhaanaka Allahuma wa bi hamdika ash-hadu-an la ilaha illa anta astag-firuka wa atuubu ilayk.

2 komentar:

  1. subhanallah.....keren postingannya...mantab di..perbanyak menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah, Mksh mba...:)

      Mksh jg udh berkunjung, insyaallah mba.

      Hapus