Minggu, 12 Januari 2014

Bagaimana Cara Menasehati, Tetapi Kita Kurang Bisa Untuk Menyampaikan

Assalamu'alaikum Kita lanjut tentang cara menasehati, lebih tepatnya slh satu jalan keluar yang bisa diambil untuk memberikan nasehat untuk sahabat kita tersayang. Jujur ini ngetik sambil deg2an. Klo salah tolong diluruskan. Pake story telling enak kayanya. Ngamalin ilmu yg didapet dr kak . Org lebih tertarik story telling dibanding penjabaran perpoint



Kita mulai story telling tentang kisah dari seorang pemuda ya:
Ada seorang pemuda yg asing dgn agamanya, lupa Tuhanya dan sering merugikan orang lain. Sampai-sampai banyak doa buruk terlimpah untuknya.

Ia tdk kerja, ia lupa agamanya, rugi dunia serta akhiratnya.
Beberapa dai sudah memberinya nasihat. Tetapi hasilnya nihil, pemuda ini tidak menanggapinya.
Salah seorang dai pernah menemuinya, memberi nasihat padanya, hingga membuatnya menangis.
dan sang dai pun menganggap pemuda ini telah kembali kejalan yg lurus.
Tp apa yang terjadi? Pemuda ini kmbali seperti semula, kembali ke kebiasan buruknya seakan tak pernah mendengar nasihat.
Hingga akhirnya seorang alim memikirkan cara baru untuknya, dengan memberinya Hadiah.

"Hadiah ini adalah sebuah kaset Islami"
Kaset yang merekam ilmu, suara, dan pengaruh sang penceramah.

Dihadiahilah pemuda ini dengan kumpulan kaset-kaset itu. Dengan harapan bisa memberi pengaruh positif baginya. Ia taruh hadiahnya didalam mobil sang pemuda.
Suatu hari pemuda ini melakukan perjalan jauh sendirian dengan mobilnya, diputarnya lagu2 yg paling hits sampai akhirnya bosan dengannya.
Dilihatnya ada kaset-kaset islami, dicobanya untuk mendengarkan kaset-kaset itu.
karena ia bosan dengan lagu-lagu dalam mobilnya & ingin tau orang-orang alim ini berbicara serta bagaimana metode mereka dalam retorika.
Mulailah kaset tersebut mamancarkan gelombang2 iman. Begitu jelas mengudara secara langsung dalam kebenaran.
Aliran iman benar-benar telah masuk kedalam jasadnya & benar-benar membuatnya bergetar.
Hingga akhirnya kehidupan sang pemuda berubah. Ia mulai ke masjid dan berwudhu dengan air yg bercampur air mata.
Ia masuki masjid, lalu membuka lembaran kehidupannya dengan solat & memulai kehidupan yg baru.



"Dan katakanlah, 'Yang benar tlah datang dan yang batil tlah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap'." (Al-Isra : 81)


Introvert vs. Extrovert Conversation


Ini tentang ukhuwah. Saling menasehati...

Assalamu'alaikum Kita bertegur sapa lagi lewat blog, manfaat semoga ada di tulisan ini, dan bisa bikin kita berbenah diri bareng2 ya. Sebenernya selalu ada aja bahasan yang pengen ditulis, ada aja masalah yang pengen didiskusiin, dan selalu ada saja nasehat yang harus disampaikan.


Seorang penyair mengatakan:
Topang aku dengan nasihatmu ketika aku sendiri.

Hindarilah menasihati di hadapan banyak orang.
Karena nasihat di depan orang banyak, bagian dari celaan.

Karenanya, aku tak ingin mendengarnya.
Jika kau tentang aku dan tak terima usulku, jangan sedih bila tak ada kepatuhan.




Selasa, 26 November 2013

Introspeksi Introspeksi


Seorang ikhwan yang aktifis kampus, sekolah dan syabiah karena masih menjadi seorang jejaka, maka tak jarang ia sering membatin, berangan-angan, dan bercita-cita membentuk rumah tangga Islami dengan seorang Muslimah sholihat yang menyejukkan hati dan mata. Alangkah bahagianya menjadi seorang suami dan seorang "qowwam" yang "qooimin bi nafsihi wa muuqimun lil ghoirihi" (tegak atas dirinya dan mampu menegakkan orang lain, terutama isteri dan anak-anaknya). Juga menjadi ‘imam yang adil’ yang akan memimpin dan mengarahkan isteri dan anak-anaknya.


Namun sayang disayang cita-cita, harapan hanya tertinggal dalam pikiran saja, hanya baru menjadi angan angan. Padahal semangat sudah mengebu gebu, sang ikhwan masih meragu karena berpikir belum lah mampu, atau karena ia belum yakin untuk menyerahkan urusan Jodohnya hanya pada Allah. Atau karena maisyahnya belum seberapa, atau kriteria calon istrinya setinggi langit sebesar dunia. Karena itulah sang ikhwan melakukan Proses Studi Kasus, atau penjajakan pada beberapa akhwat. Dengan komunikasi dua arah, memberi perhatian, menjadikan sang akhwat teman curhat, teman diskusi, sahabat ataupun dengan tedeng adik kakak.

Selain itu juga termasuk dalam mencermati kebiasaan dan cara pandang dan aktivitas dalam etika melamar dan mendekati seorang akhwat. Dalam Islam memang tidak dianjurkan untuk berpacaran HTS, TTM atau apapun namanya, yang realitasnya hampir sama dengan pacaran dan memang terbukti sekali mendekati zina minimal zina hati dan pikiran. Tapi kebanyakan yang terjadi, banyak para ikhwan yang mempermainkan perasaan si akhwat yang terjaga tersebut, si akhwat dibuat Ge-eR sedemikian rupa dengan diberikan perhatian-perhatian yang intens (padahal si ikhwan cuma sekedar ingin uji coba aja dan belum memiliki nyali untuk melamar apalagi untuk menikah).

Kebanyakan kasus, si akhwatnya yang menunggu dan mengharap-harap cemas ingin segera dilamar, tapi si prianya cuma memanfaatkannya sebagai teman curhat atau teman untuk pendekatan saja untuk selanjutnya lihat saja nanti. Kalau cocok dan sreg di hati maka bisa dilanjutkan ke ta’aruf yang sebenernya

Memang harus diakui, bagaimanapun kami seorang akhwat tetaplah seorang wanita yang akan merasa senang dan tersanjung bila diberikan perhatian dari seorang ikhwan, apalagi bila ikhwan tersebut terlihat memiliki niat yang serius. Sangat disayangkan pada realitasnya banyak di kalangan akhwat yang tidak menyadari bahwa ikhwan ikhwan yang datang dan memberikan perhatian kepadanya, tidak semuanya berniat untuk meminang dengan serius. Tapi kebanyakan hanya sekedar untuk penjajakan semata. Hanya untuk melihat bagaimana karakter dan pola pikir si akhwat. Lagi-lagi tetap saja pengambilan keputusannya ada pada si ikhwan, pertimbangan apakah si akhwat sudah berharap banyak atau tidak, sayang sekali tidak banyak dipikirkan oleh si ikhwan.

Tentunya para akhwat yang jeli tidak akan sudi diperlakukan demikian, dipermainkan perasaannya hanya sekedar guna penjajakan saja. Apa bedanya dengan orang-orang yang lain yang melalui proses berpacaran, bedanya toh hanya kemasannya saja.

Karena itu wahai ikhwan Rujulah (bersikap jantan ) lah engkau, karena kami (wanita) makhluk yang dimuliakan oleh Allah, dijaga betul kehormatannya agar tidak diganggu dan dilecehkan oleh orang-orang yang memiliki penyakit dalam hatinya. Karenanya tata cara berpakaian dan etika pergaulan kami juga dijaga ketat oleh syariat Islam, dengan tujuan agar kami tetap terjaga dan terhormat. Dan yang cenderung lebih serius untuk komitmen dan berusaha konsisten untuk menjaga diri sesuai dengan syariat Islam, kebanyakan dilakukan oleh kami para akhwat.

Jika memang berniat menikah maka benahi dulu ibadah, karena kualitas dan kuantitas ibadah sangat mencerminkan kualitas diri, luruskan niat, bahwa menikah itu karena ingin mendapat pahala dan ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala serta tidak ingin mendapat dosa dan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menikah bukan karena keinginan nafsu belaka, ingat menikah bagi seorang aktivis merupakan awal tonggak baru perjalanan dakwahnya karena itu niatkan menikah sebagai ibadah, bukan sebagai penenang hati yang resah. Walaupun memang benar dengan menikah hati menjadi lebih tenang, dan bersemangat dalam dakwah, karena ada pendamping yang selalu menyemangati, memberi dukungan, mendoakan, mengkritisi dan lain lain.

Semoga pernikahan yang akan terjadi memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang mereka maksud Lillah , ialah niat menikah itu karena Allah. Proses dan caranya harus Billah , sesuai dengan ketentuan dari Allah. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah , tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah. Sehingga dalam penyelenggaraan pernikahan nanti tidak bermaksiat pada Allah


Intinya, Wahai Ikhwan Rujulah lah engkau, jangan permainkan kami, dan kepada saudari saudari ku yang lain, jangan mau dijadikan lawan HTS-an, TTM-an atau apapun namanya, karena ketegasan ada pada akhwat, jagalah diri dan kehormatan kita, sebagai akhwat kita juga punya izzah, dan juga belum tentu ikhwan yang selama ini paling asyik dan paling cocok berkomunikasi dengan kita itu adalah jodoh kita, wahai ukhti kasihanilah suamimu nanti, bila hati mu tak lagi perawan, betapa banyak dan panjang daftar pengakuan kita nanti pada suami. Wahai akhwat tenang sajalah, jika sudah saatnya menikah maka jodoh akan datang dengan sendirinya, “Pria yang baik akan mendapatkan wanita yang baik, dan Pria yang Keji akan mendapatkan Wanita yang Keji”

Oh ya satu lagi, yang sering terlupakan oleh ikhwan maupun akhwat yakni Tata Krama yang berlaku umum untuk lelaki dan perempuan (termasuk dlm akhlak seorang muslim)

1. Komunikasi antara keduanya harus dalam batas ucapan yang baik, tidak mengandung kemunkaran, tidak mengandung hal yang tidak bermanfaat,dsb (QS.33:12)


2. Menundukkan pandangan (QS.24:30-31) kecuali dalam hal pendidikan, kesehatan/kedokteran, jual beli, dan meminang.

3. Menghindari percampuran antara lawan jenis (ikhtilat)

4. Tidak berkhalwat / berduaan antara lawan jenis melalui media apapun, perbincangan. k

5. Menghindari posisi syubhat yang memungkinkan munculnya pandangan negatif dari orang lain


afwan jiddan jika apa yang saya tulis menggores hati beberapa orang disini, sesungguhnya ini bukan sindiran atau apapun namanya, saya juga pernah merasakan akibat tidak enak dari hal hal diatas, saya hanya ingin menjadikan hal tersebut sebagai bahan pelajaran bagi diri saya, sekaligus agar ukhti ukthi yang lain juga dapat mengambil hikmahnya, saya tak punya dendam pribadi dengan yang namanya ikhwan, karena sesungguhnya suatu saat nanti saya akan punya pendamping juga (yang pasti ikhwan, tidak mungkin kan akhwat?????).


Barakallahu laka wa baraka ‘alaikum wa jama’a bainakum fii khoir..

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…




NB: Maaf sumbernya gk tau, filenya udah ada lama dilaptop trus baru dibaca sekarang2....hehe
Kalo ada yg tau sumbernya silahkan komen. :)

Kamis, 14 November 2013

Sosok Introvert Dan Dunia Di Dalam Pikirannya

Ada sosok penyendiri di antara orang-orang yang sedang bergumul. Ada sosok pendiam di antara sekelompok orang yang sedang berinteraksi. Ada sosok yang terlihat serius di tengah keadaan yang tenang. Ada juga sosok yang terlihat acuh di tengah suasana yang tegang. Sosok ini berbeda,tak seperti kebanyakan orang. Namun ia bukanlah pemalu ataupun seorang yang berpenyakit ,  tetapi ia justru sedang memerhatikan. Ia senang menganalisa keadaan. Ia seorang Introvert.

Introvert adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Mereka adalah pribadi yang tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Antonim dari sifat Introvert adalah Ekstrovert. Sifat Ekstrovert lebih membutuhkan sosial, cahaya, kebisingan, ruang lingkup yang luas dan sebagainya. Sedangkan Introvert lebih membutuhkan sebuah teh hangat dan berkumpul bersama beberapa teman dekat saja daripada pergi ke tempat yang penuh dengan orang asing. Introvert membenci basa-basi, oleh sebab itu mereka senang dengan perbincangan yang padat dan bersifat informatif.

Dari pernyataan di atas kita dapat mengambil kesimpulan kecil, bahwa Introvert adalah pribadi yang “dalam”. Istilah Introvert ini dipopulerkan oleh seorang tokoh Ilmu Psikologi yang bernama Carl Jung. Ia mengelompokan Introvert sebagai kaum minoritas. Walau kaum minor tetapi peranan mereka dalam kehidupan sosial sangat menonjol. Mungkin karena gestur dan sikap mereka yang sangat kontras berbeda dengan kelompok dominan yaitu Ekstrovert. Namun, seorang Introvert tak sepenuhnya senang menyendiri, hanya saja mereka lebih memilih untuk memiliki segelintir teman dekat namun padat seperti buku. Maksudnya adalah, teman yang memiliki cerminan pengetahuan dan pengalaman yang ada di hidup ini. Seorang Introvert pun tidak pernah menceritakan tentang hal yang bersifat pribadi kepada sembarang orang. Oleh karena itu, jika ada seorang Introvert yang dengan sukarela mengeluhkan masalahnya kepadamu, maka kau adalah orang yang sangat beruntung. Karena mereka telah mengategorikan dirimu sebagai seorang teman yang hebat.

Jadi, apa kelebihan yang dimiliki oleh seorang Introvert?
Seorang Introvert lebih fokus kepada hal yang bersifat psikis daripada fisik. Mereka senang menjelajahi ruang pikirnya, mereka membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah otak, karena mereka haus dengan segala hal yang berbau informasi. Majalah American Journal of Psychiatry menyatakan bahwa, ada lebih banyak darah yang mengalir di daerah Anterior pada otak bagian depan seorang Introvert. Bagian ini berfungsi sebagai pengolah inti, seperti merencakan sesuatu dan pemecahan masalah. Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki kekuatan konsentrasi yang baik, mereka cepat menangkap dan berintelegensi tinggi. Introvert adalah pemikir yang dalam. Mereka mampu melihat suatu hal dari segi manapun, berbeda dengan seorang Ekstrovert yang cenderung berpikir secara momentum saja. Selain itu mereka pandai dalam memilah sesuatu, baik itu hal kecil maupun besar, hal yang berguna maupun tidak.
Jika memang pemikiran Introvert sebaik itu, bagaimana dalam hal berbicara? Apakah mereka dapat  menyampaikan pesan secara detil seperti yang ada di pikirannya?

Dalam sebuah survey di kolom web LiveScience.com, reporter Rachael Rettner menulis bahwa, apabila ada dua orang Ekstrovert dan Introvert yang dihadapkan dengan sebuah pertanyaan, maka Ekstrovert akan menjawab secara Hiperbola, sedangkan Introvert menjawab dengan Akurat. Apabila mereka melihat seekor ulat di atas makanannya, maka seorang Ekstrovert akan bereaksi melebih-lebihkan daripada seorang Introvert. Apabila dua orang Ekstrovert dan Introvert dihidangkan sebuah makan siang dalam waktu yang bersamaan, maka seorang Ekstrovert akan berkata, “Makanan ini enak sekali! Belum pernah saya merasakan yang seenak ini” lalu seorang Introvert akan menjawab, “Iya, enak.” Dari segi pemahaman dan informasi pendapat mereka berdua jelas berbeda. Itulah sebabnya mengapa kepribadian Ekstrovert dianggap sebagai perusak survey atau membuat sebuah survey menjadi tidak akurat. Karena Ekstrovert memberikan informasi secara berlebihan, sehingga pencatat survey lebih mempercayakan seorang Introvert dalam hal pendataan, ucap Donna McMillan seorang peneliti sekaligus ahli psikologi di St. Olaf College.
Bahkan di dalam dunia kerja, seorang Introvert dapat bersikap tenang menghadapi segala tekanan dan permasalahan. Mungkin karena kebiasaan mereka yang menyendiri sehingga emosi mereka terlatih untuk tetap stabil. Selalu berpikir sebelum berbicara adalah suatu naluri lahiriah bagi mereka. Introvert akan berhati-hati saat menjelaskan pendapatnya, karena mereka tak suka dengan pertikaian yang tak ada hasil. 

Oleh sebab itu mereka cenderung menjadi pendengar yang baik. Namun, di balik itu semua, seorang Introvert yang sedang mendengar sangat pandai dalam menggabungkan fakta-fakta dan prinsip serta pemikiran orang lain, kemudian dijadikannya sebuah klausa sebab-akibat yang baik, lalu dikemas rapih dan terbentuklah sebuah tesis, sebuah jawaban yang dapat menjadi pemecah masalah bagi sebuah perdebatan yang terjadi. Bagi Introvert diam bukan berarti tak mengerti atau tak peduli, tetapi mereka menganalisa. Kedetilan mereka akan segala hal membuat Introvert menjadi pekerja yang baik.

Di dunia seni, Introvert adalah penguasa. Ahli psikologi sekelas Mihaly Csikszentmihalyi dan Gregory Feist mengatakan bahwa, orang-orang Introvert adalah orang dengan kreatifitas berkelas nomor satu. Faktor ini terjadi karena mereka dapat menyelam penuh ke dalam pemikirannya. Membaur bersama intuisi dan ketenangan yang bersinergi dengan sunyi. Itulah syaratnya agar dapat menciptakan sebuah Adikarya. Biasanya seorang Introvert gemar menulis. Karena dalam menulis mereka dapat lebih terbuka dalam mempresentasikan pikiran ataupun membagikan pengalamannya kepada orang lain.

Ada sebuah fakta menarik dalam sebuah artikel di psychologytoday.com, yang menuliskan bahwa, orang yang Ekstrovert lebih mencari kebahagiaan dan kehidupan yang positif. Tetapi, bukan berarti Introvert mempunyai sifat yang berkebalikan, seorang Introvert tidak pernah mengategorikan dirinya sebagai sesuatu yang positif ataupun negatif, ia lebih cenderung menuju netral dalam kehidupannya. Seimbang, seperti Yin dan Yang. Mereka sosok yang bersahaja. Sebagai contoh, Mahatma Gandhi , dia adalah Introvert, Ghandi bersikeras memperjuangkan perdamaian demi  kebersamaan. Ia menetralkan semua bentuk perbedaan.
Selain Mahatma Ghandi, ada pula tokoh dunia yang lainnya, yaitu Albert Einstein, Bill Gates, Michael Jordan, Julia Roberts, Nicole Kidman, dan J.K Rowling. Mereka mampu membuktikan bahwa, dunia pun membutuhkan mereka. Jika kau senang dengan kartun dan tokoh pahlawannya, maka hampir dari semua pahlawan itu bersifat Introvert. Saat tak dibutuhkan mereka menjadi orang biasa, namun saat keadaan genting mereka berubah menjadi sosok yang luar biasa.


Dan ini adalah sepenggal kutipan dari Nicole Kidman, ia pernah berkata, “…… Sementara introvert adalah kelompok minoritas dalam masyarakat, mereka membentuk sebuah mayoritas bagi orang-orang yang berbakat.”
Introvert memang pendiam namun memiliki sosok yang luar biasa di dalam tubuhnya. [satria gumilang]



Sumber: Wikipedia, Livescience, Psychologytoday, American Journal of Psychiatry.

Kamis, 24 Oktober 2013

Daarut Tauhid


-Nggi Daarut Tauhid (DT) itu apa sih?
~Itu nama pesantren tau, biasa diadain pengajian umum Aa Gym di mesjidnya.

-Trus DT itu dimana?
~Nah DT itu ada di GerLong/Gegerkalong, ya pokoknya sebelum Kampus UPI. Oke sip...

-Ooo, Biasanya kapan kesana?
~Biasanya anggi kesana malem jum'at, Brangkat dr kosan jam 5, sampe sana jam 1/2 7. Aa Gym ngisi Ba'da Isya, nah yg magribnya itu tafsir Al-Qur'an.

-Jadi Ngapain sih sering ke DT?
~Saya masih kurang ilmu teman, jd saya kesana. Ditambah disana itu suasanya bikin Nyaman :)
~Kajiannya tentang Tauhid, Wah udah mantep bgt kajiannya, Betah disana, sampe pengen tinggal didaerah sana. hehe
~Apalagi pas diujung kajian, DOA, wuuuuuuuh ini bikin nangis. Astagfirullah, ampun Ya Allah Diri ini banyak bgt dosanya.


#Kalo pengen tau pastinya gimana, nyamannya giman, mending kita brangkat bareng aja Yuk. :)

Senin, 30 April 2012

“Allahumma baligrna makkata walmadinata liziaroti haromika waharomi nabiika muhammadin shollallahu alaihi wasallam yusran la usran wa ala shihhati wal’afiati wassalamati wannajahi birohmatika ya arhamarrohimin.”


http://eddiwahyudi.com/tag/mekkah/

Minggu, 29 April 2012

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ، وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ


Dari Ibnu Umar radhiyallahuanhu dari Nabi shallallahu alaihiwasallam , beliau bersabda :
“Seorang yang berperang di jalan Allah, dan seorang yang menunaikan haji dan umrah adalah utusan Allah, Allah memanggil mereka dan mereka mendatanginya, dan mereka meminta kepada Allah, lalu Allah memberikan kepada mereka.”[91]


[91] HR Ibnu Majah dan dihasankan oleh syaikh al-Albani



http://makalahku.wordpress.com/2011/05/31/40-hadis-keutamaan-makkah/