Ada sosok penyendiri di antara orang-orang yang sedang bergumul.
Ada sosok pendiam di antara sekelompok orang yang sedang berinteraksi. Ada
sosok yang terlihat serius di tengah keadaan yang tenang. Ada juga sosok yang
terlihat acuh di tengah suasana yang tegang. Sosok ini berbeda,tak seperti
kebanyakan orang. Namun ia bukanlah pemalu ataupun seorang yang berpenyakit
, tetapi ia justru sedang memerhatikan. Ia senang menganalisa keadaan. Ia
seorang Introvert.
Introvert
adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Mereka adalah
pribadi yang tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak.
Antonim dari sifat Introvert adalah Ekstrovert. Sifat Ekstrovert lebih
membutuhkan sosial, cahaya, kebisingan, ruang lingkup yang luas dan sebagainya.
Sedangkan Introvert lebih membutuhkan sebuah teh hangat dan berkumpul bersama
beberapa teman dekat saja daripada pergi ke tempat yang penuh dengan orang
asing. Introvert membenci basa-basi, oleh sebab itu mereka senang dengan
perbincangan yang padat dan bersifat informatif.
Dari
pernyataan di atas kita dapat mengambil kesimpulan kecil, bahwa Introvert
adalah pribadi yang “dalam”. Istilah Introvert ini dipopulerkan oleh seorang
tokoh Ilmu Psikologi yang bernama Carl Jung. Ia mengelompokan Introvert sebagai
kaum minoritas. Walau kaum minor tetapi peranan mereka dalam kehidupan sosial
sangat menonjol. Mungkin karena gestur dan sikap mereka yang sangat kontras
berbeda dengan kelompok dominan yaitu Ekstrovert. Namun, seorang Introvert tak
sepenuhnya senang menyendiri, hanya saja mereka lebih memilih untuk memiliki
segelintir teman dekat namun padat seperti buku. Maksudnya adalah, teman yang
memiliki cerminan pengetahuan dan pengalaman yang ada di hidup ini. Seorang
Introvert pun tidak pernah menceritakan tentang hal yang bersifat pribadi
kepada sembarang orang. Oleh karena itu, jika ada seorang Introvert yang dengan
sukarela mengeluhkan masalahnya kepadamu, maka kau adalah orang yang sangat
beruntung. Karena mereka telah mengategorikan dirimu sebagai seorang teman yang
hebat.
Jadi,
apa kelebihan yang dimiliki oleh seorang Introvert?
Seorang
Introvert lebih fokus kepada hal yang bersifat psikis daripada fisik. Mereka
senang menjelajahi ruang pikirnya, mereka membaca buku, menonton tayangan yang
dapat mengasah otak, karena mereka haus dengan segala hal yang berbau
informasi. Majalah American Journal of Psychiatry menyatakan bahwa, ada lebih
banyak darah yang mengalir di daerah Anterior pada otak bagian depan seorang
Introvert. Bagian ini berfungsi sebagai pengolah inti, seperti merencakan
sesuatu dan pemecahan masalah. Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki kekuatan
konsentrasi yang baik, mereka cepat menangkap dan berintelegensi tinggi.
Introvert adalah pemikir yang dalam. Mereka mampu melihat suatu hal dari segi
manapun, berbeda dengan seorang Ekstrovert yang cenderung berpikir secara
momentum saja. Selain itu mereka pandai dalam memilah sesuatu, baik itu hal
kecil maupun besar, hal yang berguna maupun tidak.
Jika memang pemikiran
Introvert sebaik itu, bagaimana dalam hal berbicara? Apakah mereka dapat
menyampaikan pesan secara detil seperti yang ada di pikirannya?
Dalam
sebuah survey di kolom web LiveScience.com, reporter Rachael Rettner menulis
bahwa, apabila ada dua orang Ekstrovert dan Introvert yang dihadapkan dengan
sebuah pertanyaan, maka Ekstrovert akan menjawab secara Hiperbola, sedangkan
Introvert menjawab dengan Akurat. Apabila mereka melihat seekor ulat di atas
makanannya, maka seorang Ekstrovert akan bereaksi melebih-lebihkan daripada
seorang Introvert. Apabila dua orang Ekstrovert dan Introvert dihidangkan
sebuah makan siang dalam waktu yang bersamaan, maka seorang Ekstrovert akan
berkata, “Makanan ini enak sekali! Belum pernah saya merasakan yang seenak ini”
lalu seorang Introvert akan menjawab, “Iya, enak.” Dari segi pemahaman dan
informasi pendapat mereka berdua jelas berbeda. Itulah sebabnya mengapa
kepribadian Ekstrovert dianggap sebagai perusak survey atau membuat sebuah
survey menjadi tidak akurat. Karena Ekstrovert memberikan informasi secara
berlebihan, sehingga pencatat survey lebih mempercayakan seorang Introvert
dalam hal pendataan, ucap Donna McMillan seorang peneliti sekaligus ahli
psikologi di St. Olaf College.
Bahkan
di dalam dunia kerja, seorang Introvert dapat bersikap tenang menghadapi segala
tekanan dan permasalahan. Mungkin karena kebiasaan mereka yang menyendiri
sehingga emosi mereka terlatih untuk tetap stabil. Selalu berpikir sebelum
berbicara adalah suatu naluri lahiriah bagi mereka. Introvert akan berhati-hati
saat menjelaskan pendapatnya, karena mereka tak suka dengan pertikaian yang tak
ada hasil.
Oleh sebab itu mereka cenderung menjadi pendengar yang baik. Namun,
di balik itu semua, seorang Introvert yang sedang mendengar sangat pandai dalam
menggabungkan fakta-fakta dan prinsip serta pemikiran orang lain, kemudian
dijadikannya sebuah klausa sebab-akibat yang baik, lalu dikemas rapih dan
terbentuklah sebuah tesis, sebuah jawaban yang dapat menjadi pemecah masalah
bagi sebuah perdebatan yang terjadi. Bagi Introvert diam bukan berarti tak
mengerti atau tak peduli, tetapi mereka menganalisa. Kedetilan mereka akan
segala hal membuat Introvert menjadi pekerja yang baik.
Di
dunia seni, Introvert adalah penguasa. Ahli psikologi sekelas Mihaly
Csikszentmihalyi dan Gregory Feist mengatakan bahwa, orang-orang Introvert
adalah orang dengan kreatifitas berkelas nomor satu. Faktor ini terjadi karena
mereka dapat menyelam penuh ke dalam pemikirannya. Membaur bersama intuisi dan
ketenangan yang bersinergi dengan sunyi. Itulah syaratnya agar dapat
menciptakan sebuah Adikarya. Biasanya seorang Introvert gemar menulis. Karena
dalam menulis mereka dapat lebih terbuka dalam mempresentasikan pikiran ataupun
membagikan pengalamannya kepada orang lain.
Ada
sebuah fakta menarik dalam sebuah artikel di psychologytoday.com, yang
menuliskan bahwa, orang yang Ekstrovert lebih mencari kebahagiaan dan kehidupan
yang positif. Tetapi, bukan berarti Introvert mempunyai sifat yang
berkebalikan, seorang Introvert tidak pernah mengategorikan dirinya sebagai
sesuatu yang positif ataupun negatif, ia lebih cenderung menuju netral dalam kehidupannya.
Seimbang, seperti Yin dan Yang. Mereka sosok yang bersahaja. Sebagai contoh,
Mahatma Gandhi , dia adalah Introvert, Ghandi bersikeras memperjuangkan
perdamaian demi kebersamaan. Ia menetralkan semua bentuk perbedaan.
Selain
Mahatma Ghandi, ada pula tokoh dunia yang lainnya, yaitu Albert Einstein, Bill
Gates, Michael Jordan, Julia Roberts, Nicole Kidman, dan J.K Rowling. Mereka
mampu membuktikan bahwa, dunia pun membutuhkan mereka. Jika kau senang dengan
kartun dan tokoh pahlawannya, maka hampir dari semua pahlawan itu bersifat
Introvert. Saat tak dibutuhkan mereka menjadi orang biasa, namun saat keadaan
genting mereka berubah menjadi sosok yang luar biasa.
Dan
ini adalah sepenggal kutipan dari Nicole Kidman, ia pernah berkata, “……
Sementara introvert adalah kelompok minoritas dalam masyarakat, mereka
membentuk sebuah mayoritas bagi orang-orang yang berbakat.”
Introvert
memang pendiam namun memiliki sosok yang luar biasa di dalam tubuhnya. [satria
gumilang]
Sumber:
Wikipedia, Livescience, Psychologytoday, American Journal of Psychiatry.